Personel piket tim reaksi cepat (TCR) Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Barito Utara melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Jalan Perwira Muara Teweh, Sabtu (19/4/2025).

Lihat Foto

Kalimantan Tengah, dan berdampak pada lebih dari 60 ribu penduduk. Bencana tersebut juga menyebabkan kerusakan luas pada berbagai fasilitas umum.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat agar tetap siaga terhadap kemungkinan banjir lanjutan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan serta mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari Tribunnews, Rabu (23/4/2025).

Infrastruktur Rusak, Ribuan Rumah Terendam

Menurut data BNPB, banjir merendam sedikitnya 11.354 rumah, serta merusak 96 tempat ibadah, 82 fasilitas pendidikan, 32 unit layanan kesehatan, 51 gedung pemerintahan, dan 39 jembatan.

Genangan air tersebar di 70 desa/kelurahan yang ada di sembilan kecamatan, yakni Montallat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Teweh Timur, Teweh Selatan, Lahei Barat, Lahei, Gunung Purei, dan Gunung Timang.

Total terdapat 20.333 kepala keluarga atau 60.694 jiwa yang terdampak akibat meluapnya aliran sungai di wilayah tersebut.

Status Tanggap Darurat Ditetapkan

Pemerintah Kabupaten Barito Utara telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir selama sepekan, mulai 21 hingga 27 April 2025. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Barito Utara Nomor 188.45/77/2025.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah bersama BPBD Kabupaten Barito Utara terus melakukan koordinasi lintas sektor untuk percepatan penanganan.

Kebutuhan mendesak yang kini diperlukan antara lain makanan siap saji, perlengkapan balita dan ibu hamil, perlengkapan sekolah, tenda, selimut, dan pompa air.

Air Mulai Surut, Tapi Masih Menggenang

Hingga Rabu sore, permukaan air di sejumlah lokasi mulai menunjukkan penurunan, dengan ketinggian berkisar antara 50 hingga 150 sentimeter. Namun, sebagian titik masih terendam, terutama di wilayah yang topografinya rendah.

Sebelumnya, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalimantan Tengah, Alpius Patanan, menyebutkan bahwa banjir yang terjadi sejak Minggu (20/4/2025) telah merendam 67 desa/kelurahan dan berdampak pada 56.018 jiwa.

Di Kecamatan Lahei, tinggi air bahkan sempat mencapai empat meter, merendam ratusan rumah warga.

BNPB bersama unsur TNI/Polri, relawan, dan masyarakat setempat masih terus berjibaku untuk menyalurkan bantuan serta melakukan evakuasi warga di lokasi terdampak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Banjir Barito Utara: 9 Kecamatan Terendam, 60.000 Jiwa Terdampak, Potensi Banjir Susulan