ilustrasi Gambar Ucapan Selamat Paskah 2025 Penuh Doa dan Harapan

Lihat Foto

Namun, di balik gemerlap perayaan tersebut, muncul pertanyaan menarik. Mengapa Paskah identik dengan telur dan kelinci?

Dikutip dari laman Times of India, kelinci Paskah atau Easter Bunny memang tidak pernah disebut dalam kitab suci, namun tetap menjadi simbol sekuler yang sangat populer dalam tradisi perayaan Paskah.

Kelinci dikenal sebagai simbol kuno dari kesuburan dan kehidupan baru, dua konsep yang erat kaitannya dengan musim semi, waktu di mana Paskah biasanya dirayakan.

Kisah kelinci Paskah bermula dari abad ke-17 di Eropa, khususnya di Jerman. Tradisi ini kemudian dibawa oleh para imigran Jerman ke Amerika Serikat.

Dalam budaya mereka, dikenal sebuah cerita rakyat tentang Oschter Haws, seekor kelinci ajaib yang bertelur. Anak-anak akan membuat “sarang” tempat kelinci ini bisa meletakkan telur-telur berwarna-warni yang menjadi hadiah mereka saat Paskah tiba.

Ilustrasi ucapan selamat Paskah 2025.Freepik Ilustrasi ucapan selamat Paskah 2025.

Mengapa Telur Menjadi Simbol Paskah?

Selain kelinci, telur juga memiliki makna yang dalam dalam perayaan Paskah. Dilansir dari Britannica, telur secara luas dianggap sebagai simbol regenerasi dan kehidupan baru sejak zaman pra-Kristen dan pra-modern.

Konsep ini kemudian diadopsi oleh umat Kristen awal sebagai lambang kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.

Hari Paskah sendiri memperingati kebangkitan Yesus setelah wafat di kayu salib, dan telur, sebagai bentuk kehidupan baru yang keluar dari cangkangnya, menjadi representasi dari peristiwa spiritual ini.

Lebih dari itu, menurut BBC, pada masa lalu, gereja melarang umatnya untuk mengonsumsi makanan tertentu selama masa Prapaskah, termasuk daging, anggur, keju, susu, dan telur. Masa Prapaskah adalah periode sekitar enam minggu sebelum Paskah, di mana umat menjalani puasa dan pertobatan.

Namun, ayam tetap bertelur selama masa itu, sehingga telur-telur tersebut dikumpulkan dan dihias menjelang Paskah.

Tradisi menghias telur ini kemudian berkembang menjadi kegiatan populer yang hingga kini masih dilakukan, terutama oleh anak-anak.

Bangsa Eropa, khususnya pada era Victoria, mengadopsi tradisi menghias telur dengan cara yang unik.

Sejak tahun 1837, mereka membuat telur-telur dari karton yang dilapisi dengan kain satin dan diisi dengan berbagai hadiah kecil. Telur-telur ini lalu diberikan sebagai tanda kasih sayang selama perayaan Paskah.

Simbolisme telur sebagai lambang kehidupan baru juga selaras dengan datangnya musim semi, di mana alam kembali tumbuh setelah melewati musim dingin yang panjang.

Maka tidak heran, jika hingga kini telur Paskah tetap menjadi bagian penting dari tradisi, baik dalam konteks religius maupun budaya populer.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kenapa Paskah Identik dengan Telur?“.