
Marina Budiman mencuat sebagai salah satu dari 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah bisnis Forbes.
Marina, yang dikenal sebagai pengusaha teknologi, berhasil menempati posisi ke-7 orang terkaya di Indonesia dan peringkat ke-650 dalam daftar Forbes Real Time Billionaires per 30 Maret 2025.
Menurut laporan KompasTekno, Minggu (30/3/2025), total kekayaan Marina Budiman tercatat mencapai 5,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 87,8 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.571 per dollar AS).
Marina Budiman berada tepat di bawah Otto Toto Sugiri—pendiri dan CEO PT DCI Indonesia Tbk—yang sering dijuluki sebagai “Bill Gates”-nya Indonesia.
Otto menempati posisi ke-6 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 7,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 122,6 triliun.
Lantas, siapa sosok Marina Budiman dan bagaimana perjalanan bisnisnya hingga masuk jajaran orang terkaya di Tanah Air?
Kiprah Marina Budiman di Dunia Teknologi
Meski tak banyak informasi resmi tentang profil lengkapnya, Forbes mencatat bahwa Marina Budiman merupakan co-founder sekaligus Presiden Komisaris dari perusahaan pusat data PT DCI Indonesia Tbk (kode saham: DCII).
Perempuan kelahiran 1961 ini merupakan lulusan University of Toronto di bidang ekonomi dan keuangan.
Karier profesional Marina dimulai pada tahun 1985 saat bekerja di Bank Bali, tempat ia bertemu Otto Toto Sugiri. Keduanya kemudian melanjutkan kiprah di industri teknologi Indonesia.
Pada 1989, Marina bergabung dengan perusahaan IT Sigma Cipta Caraka. Lima tahun berselang, pada 1994, ia bersama Otto mendirikan Indonet, layanan penyedia internet pertama di Indonesia.
Titik penting karier Marina terjadi pada tahun 2011, saat ia, Otto, dan Han Arming Hanafia mendirikan PT DCI Indonesia, perusahaan pusat data yang kini menjadi pionir di kawasan Asia Tenggara.
Pusat Data Tercanggih dan Pertama di Asia Tenggara
PT DCI Indonesia merupakan penyedia data center Tier-IV pertama di Asia Tenggara, dengan tiga lokasi utama operasionalnya berada di Cibitung, Karawang, dan Jakarta.
Perusahaan ini resmi melantai di bursa saham pada tahun 2021 dengan harga penawaran perdana Rp 420 per saham.
Hingga Jumat (28/3/2025), harga saham DCII melonjak drastis menjadi Rp 167.950, menjadikan kapitalisasi pasar perusahaan mencapai sekitar Rp 400 triliun.
Masih menurut data dari idx.co.id, Marina Budiman tercatat memiliki saham sebesar 22,51 persen di DCII, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua setelah Otto Toto Sugiri.